1. Mengapa Plang Proyek tidak di pasang?
2. Berapa nilai kontrak proyek pelebaran bandara SGA ini?
3. Ada apa dengan proyek bandara SGA, mengapa begitu sulit di akses publik?
4. Apakah bandara masuk proyek strategis nasional (PSN)?
Sekelumit pertanyaan yang hingga kini masih belum terjawab. Meski sudah beberapa kali dilakukan upaya oleh wartawan untuk mengkonfirmasi kepada kepala bandara dan humas bandara Gusti Sjamsir Alam Kotabaru, namun hasilnya nihil.
Keberadaan proyek kementrian perhubungan di bandara Gusti Sjamsir Alam Kotabaru semakin membuat warga penasaran dan ingin mengetahui lebih dalam, apa penyebab hingga informasi yang harusnya bisa di konsumsi publik, ditutup rapat, rapi dan sulit diakses.
Sebelumnya, kru media Borneo Pos mencoba mengkonfirmasi terkait proyek kementrian perhubungan ini kepada kepala bandara, namun pejabat yang dimaksud tidak ada di tempat.
"Beliau lagi dinas luar" ujar salah satu staf bandara SGA, kepada awak media, Selasa (23/04/24) lalu.
Dua minggu berselang, kru media Borneo Pos kembali menghubungi Humas Bandara Gusti Syamsir Alam, Sigit, pada Selasa (14/05/2024) menanyakan terkait jadwal konfirmasi dengan kepala bandara.
"Beliau masih Dinas luar ke Surabaya dan nanti lanjut ke Kantor pusat, belum pasti kapan kembali," ujarnya.
Lanjut Humas Bandara mengungkapkan, "kalau mau Konfirmasi bisa tunggu kepala bandara".
Menurut data yang dihimpun media ini proyek kementrian perhubungan ini dibiayai oleh APBN 2024 dengan nilai kontrak lebih dari 46 Milyar, saat ini baru memasuki tahap I.
Berikut kegiatan tahap I dimaksud :
Panjang landas pacu (Runway) saat ini 1.650 x 30 M², akan diperlebar menjadi 2.300 x 45 M².
Strip landasan pacu (Runway Stripe) saat ini 1.770 x 150 M² akan diperlebar menjadi 2.420 x 300
Jenis pesawat terbesar saat ini yang mendarat di bandara Gusti Sjamsir Alam adalah ATR72, setelah di pelebaran maka pesawat jenis CRJ1000 bisa turun di bandara GSA.
Namun demikian, kepastian kebenaran data-data diatas masih akan di konfirmasi kepada kepala bandara Gusti Syamsir Alam Kotabaru.
Salah satu warga Desa Stagen yang di jumpai media saat melintas di depan bandara, yang tak mau namanya disebut, berkata bahwa kami tau dan melihat proyek bandara ini sudah mulai dikerjakan.
"Soal berapa anggaran, siapa kontraktor, berapa lama waktu pengerjaan, sebenarnya kami warga sini juga bertanya-tanya, ada apa dengan proyek bandara, tidak ada plang proyeknya," ucapnya, Jumat (17/05/2024).
Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa dulu diawal proyek, waktu pengurukan tanah, jalan aspal yang dilalui truck pembawa tanah urug dari desa gunung sari sempat diproses warga, karena jalan aspal menjadi sangat bebek dan licin, hingga beberapa kali nyaris terjadi kecelakaan.
Diakhir penjelasannya, warga stagen ini berharap, mudahan kontraktor yang mengerjakan proyek kementrian perhubungan ini mau menerima warga Desa Stagen untuk ikut bekerja.(red*)
Alat berat pendukung kegiatan proyek bandara GSA